Informasi Lowongan Kerja Terbaru dan Peluang Bisnis Indonesia - lowongan1.com



Misteri gunung salak bogor

Misteri gunung salak bogor - Memang terdengar agak mengherankan, sebuah pesawat sukhoi buatan negara dedengkot teknologi seperti Russia mengalami kecelakaan dengan tanpa sebab yang jelas. Terlepas percaya atau tidak, kenyataanya banyak ornag indonesia terutama penduduk sekitar gunung salak bogor yang memepercayai adanya misteri gunung salak yang dianggap angker sejak dulu sebelum tragedi sukhoi gunung salak terjadi

Pegunungan atau Gunung Salak di kabupaten Bogor, telah dikenal cukup angker. Hampir setiap tahun gunung nan membatasi daerah Bogor dan Sukabumi itu memakan tumbal, utamanya dari kalangan pendaki. Bahkan, ada-beberapa pesawat sudah jatuh terkubur di gunung nan mempunyai ketinggian 2.211 m di atas bagian-muka laut itu. Dan baru-baru ini Pesawat Sukhoi Superjet 100 cuma satu di antara ada-berapa pesawat yang telah jatuh di daerah Gunung Salak Bogor yang menyimpan misteri itu.

misteri gunung salak bogor

Ada pernah beberapa pesawat yang jatuh dan terkubur di daerah penuh "misteri gunung salak bogor" , yaitu dulu pesawat Trike bermesin PKS 098. Pesawat nan memakan satu korban jiwa ini jatuh di Lido, Bogor, 10 Oktober 2002. Kemudian pada 29 Oktober 2003, Helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Tujuh korban meninggal dalam musibah tersebut: Selanjut pada 15 April 2004, pesawat paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Dua orang meninggal dalam kejadian itu.

Dan lalu, Pada 20 Juni 2004, pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor dan menewaskan 5 orang. Kemudian pada Juni 2008, pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari bagian-muka laut. Kecelakaan itu menyebabkan 18 orang tewas. Berikutnya, pada 30 April 2009, pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, menewaskan 3 orang.

Gunung Salak Bogor adalah jenis gunung berapi nan mempunyai 2 puncak, yakni Puncak Salak I dan II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi namanya Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl. Gunung Salak peroleh didaki dari ada-berapa jalur. Lajur nan paling ramai dipakai adalah lewat Curug Nangka, Tamansari, Bogor nan lokasinya di sebelah utara gunung. Lewat lajur ini, orang akann sampai pada puncak Salak II.

Puncak Gunung Salak I umumnya didaki dari arah timur, yakni Cimelati dekat Cicurug, Sukabumi. Salak I juga dapat dicapai dari Salak II dari Sukamantri, Ciapus, Tamansari, Bogor. Lajur lain adalah ‘jalan belakang’ lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat Gunung Bunder. Gunung Salak walaupun tergolong sebagai gunung nan rendah, akann namun mempunyai keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya. Asal usul sejarah penamaan Gunung Salak masih simpang siur karena catatan nan diketemukan pada ada-beberapa prasasti dan tulisan dalam bahasa Sunda kuno nggak dengan terang menyebutkan sejak kapan Gunung itu mulai ada.

Seorang Budayawan dan Sejarawan Bogor bernama Eman Sulaeman membeberkan, orang zaman dulu lebih mengenal Gunung Salak dengan sebutan Gunung Buled (bulat, red) karena bentuk puncaknya menyerupai lingkaran. Konon, penamaan Salak asalnya dari penemuan buah salak besar. “Itu kan cuma mitos, jadi belum dapat dibuktikan kebenarannya hingga kini,” ungkapnya kepada Radar Bogor (Jaringan Pontianak Post), kemarin.

Ia mengatakan, Gunung Salak pernah meletus dua kali. Nan pertama pada tahun 1669 dan kedua tahun 1824. Letusan pertama sempat meratakan desa atau daerah nan berada di bawahnya. Menurut dia, di kaki Gunung Salak pernah berdiri kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dengan nama Salakanagara pada abad ke-4 dan 5 Masehi. “Kemungkinan besar, penamaan Salak asalnya dari kerajaan ini karena dilihat dari konsonan vokal ada kemiripan,” ujar pria nan sempat bermain sinetron itu.

Eman mengungkapkan, Salakanagara dipimpin oleh seorang raja dengan gelar Raja Dewawarman I-VIII. Nggak terang nama asal usul dan nama asli para raja nan menguasai semenanjung Sunda tersebut, namun terungkap bila mereka asalnya dari India Selatan. Terungkapnya kerajaan Salakanagara bermula dari penemuan tulisan Raja Cirebon nan berkuasa tahun 1617 Wangsakerta, nan diketemukan pada abad ke-19 Masehi. Dari sinilah kemudian diketahui, bila kerajaan Hindu pertama di Jabar bukan Tarumanagara, tapi Salakanagara.

“Ada kurang lebih 20 kitab nan menyebar dan dikumpulkan oleh peneliti asal Belanda dan Indonesia. Tulisan Wangsakerta sempat menyinggung tentang Salakanagara nan dipimpin oleh Raja Dewawarman dari India Selatan,” bebernya. Konon, Raja Dewawarman mempunyai banyak sekali keturunan. Di antaranya pernah menjadi raja besar di Tanah Jawa seperti Purnawarman nan memerintah Tarumanagara dan Mulawarman raja dari Kutai Kartanagara. “Tapi, meletusnya Gunung Salak pada tahun 1669 diperkirakan ikut mengubur barang peninggalan bersejarah dari kerajaan Salakanagara,” terang Eman.

Terkait misteri nan berada-dalam pada Gunung Salak, Eman mengaku nggak ada hal aneh di sana walau didominasi daerah hutan. “Saya belum menemukannya. Mungkin itu adalah cerita mitos nan disebarkan dari mulut ke mulut,” singkatnya. Cuma saja, di sana ada banyak sekali tempat petilasan atau tempat bersemedi para raja dan pengikutnya. Petilasan suci itu menyebar di pelbagai titik. Seperti petilasan milik raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi di kaki Gunung Salak di daerah Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi. “Mungkin dapat ratusan jumlahnya karena pertapa dalam agama Hindu menyucikan Gunung Salak,” ucapnya.

Di sana juga ada makam kuno nan berusia ratusan tahun dengan jumlah mencapai lebih dari 40 makam. Makam itu milik pemuka agama Hindu nan wafat dan dikuburkan di Gunung Salak. Sehingga, banyak nan menganggap bila mau masuk daerah Gunung Salak, mesti menjaga perilaku dan sopan santun.

Misteri lain nan menyelimuti Gunung Salak adalah pernah terdengar cerita ada goa nan di dalamnya berisi belasan patung emas dalam pelbagai ukuran. Tapi, hingga kini belum pernah ada bukti empiris nan diketemukan peneliti. “Itu kan kata orang zaman dulu. Maka tak heran, banyak masyarakat kerap datang ke sana dengan pelbagai keperluan. Ada nan mau mendaki, ada juga orang-orang yang mau minta kekayaan dengan cara pesugihan, ujarnya.

"misteri gunung salak angker"

Lowongan Kerja free7 network twitter technorati